Senin, 07 Mei 2012

kumpulan puisi


kumpulan puisi
 











kedamaian
 








Lama ku bersimpuh dalam hening sambil mengeja nama-Mu
Yang maha suci dan karim tersungkur lemas oleh ketidakberdayaan
Di bawah singgasana-Mu yang agung
      Bumi pun berkabung langit pun mengutuk gemuruh
Yang membelah jagat
Aku takluk pada murka-Mu aku menangis dan bersujud
Di pintu-Mu aku mengetuk tumpahkan segala kesal dan sesal
Menyampaikan keluh kesah mengiba akan jawaban selagi kesempatan ada
Tuhan……….
Lama tak kubaca kalam-Mu keluh lidah ini dengan kebohongan
Jiwa merintih pedih kemana ku akan adukan galau hati beradu
Aku rindu rupa-Mu hingga pancaran kedamaian
Menyibak kegelapan hadir di hadapan memberikan harapan menuju cahaya….

 

 

Anaking


Gelar minuhan sagara kanyaah

Mapaesan runtuyan tarate
Dirawu, dipangku
Sora anu mepes simpe
Minuhan lolongkrang jiwa
Estuning ngagalindeng
Niupan hate nu kebek kabungah
Anaking,
Titipan anu Maha Agung
Buah hate panyangreud kadeudeuh
Tatali geter asih



 

Sadrah


Nampi sagala rupi kanyataan
Kalayan sabar tur tawekal
Di mana datang kabagjaan

Minuhan sakabeh ambekan

Fuji syukur ka Hyang Widi
Ninggang mangsa hanaang
Teu weleh muntang ka Pangeran

Naon deui anu jadi karingrang

Manusa mah teu daya, teu upaya
Hirup derma wawayangan

BUNDA


Bias indah sinar matamu
Untaian mutiara kasih abadi
Nafasmu bangkitkan aku
Dirimu hadir mengaliri kalbu
Adalah yang lindungiku

Dari terik mentari



RENUNGAN JIWA
Kuberjalan di tepian malam melihat bulan yang padam
kupandang dan kuterawang dengan mata yang tercengang
Ya Tuhan…………………………………….!
Apa yang harus aku bilang setelah lama aku tak datang
untuk sujud bersembahyang
Ya Tuhan …………………………………….!
Aku hambamu yang malang yang tak sadar akan hari mendatang hari yang menuntut pembalasan
Ya Allah…………………………………………!
Setiap pagi hingga malam aku selalu kunjung datang
ke tempat yang engkau larang
Ya Robbi…………………………………………!
Aku benci pada diri yang selalu mengingkari apapun
yang engkau beri
Ya Allah yang maha esa aku kecewa pada raga
yang selalu berbuat dosa


sajak tepung taun

asih sajati namper jeroeun laut kasadaran
insani
jauh nembus gurat wates pangawasa
kecap
pon kitu deui , du’a oge jadi hambar
ku carita titenan gunem catur urang tilem na
sagara kaheman
urang terus guntreng ti kaanggangan

anjeun tinangtu surti
kumaha ngedalkeun wilujeng tepung taun
jeung salam kasono diri keur anjeun
mangsa di mana umur jadi ukuran

kasmaran

Bila cinta menebar di hati insani pecinta
Memancarkan cahaya dalam kegelapan
Bak rekah bunga yang menebar wangi
Mengundang lebah
Segala kelembutan meresap dalam sunyi
Dalam damai cinta terpancar
Terbuai sampai sang awan
Kegelisahan di diri
Kini………………
 
 

HATI ADALAH TUHAN

Hati adalah pancaran hidupku
Hati adalah melodi jiwaku
Sinar ketulusan
Pancaran keikhlasan
Sejukkan segala galau
Darah
Dalam tubuhku
Jika hati adalah Tuhan
Niscaya gelap kelam
Keganasan dunia
Hancur
Menjelma kebahagiaan!!!!


 
 
 
 
MUNAJAT


Aku Menangis Di gelap malam Sirna kebahagiaan
Aku Berlari Di jalan tak bertepi Hanya untuk bersamaMu
Aku Mencari Cinta yang tak henti Diperaduan pun tak pasti
Aku
Rabb, adakah Kau berpaling dariku ???Penemuan Rohani
Berdiri Merenungi Nasib Menanti Hangatnya matahari
Sendiri Di hantui Pikiran nurani
Berlari Mencari Bayangan diri
Sunyi SepiTak terkendali







DI BALIK SADARKU

Air mengalir
Terapung di atas samudra biru
Mewarnai dunia yang kini beku
Mati terpaku dalam bayang kelabu
Tiada canda antara sunyi
Tada derita di balik senyap
Awan pun sudah terdiam
Meratapi nasib sengketa
Hangus dalam kobaran api
Kekosongan kian menerpa
Hampa di lubuk jua




KETIKA BINTANG MENARI

Desah malam samar terdengar
Di balik tirai kesunyian
Buih memercikkan embun
Sentuh jendela
Malam
Menggantungkan bulan
Di sela seribu bintang
Sang dewi pun turun
Berikan mimpi indah
Di bangkai
Para peri
Lantunkan irama harpa
Melelapkan insani di bumi-Nya
Hapus keresahan dalam kegelapan
Tuk berlabuh di ketenangan malam







KASTURI DI CAKRAWALA

Saat berjuta manusia menangis gembira
Menapakkan harapan di dunia baru
Kesucian yang terbawa adalah madu penghilang dahaga
Perjalanan panjang penyucian jiwa
Adalah telah sampai di pintu akhir
Gema takbir menjadi ciri ketulusan dan kemenangan hakiki
Semerbak kasturi membahana
Di seluruh cakrawala karena nafsu telah saling memaafkan dengan sendirinya
Di hari kemenangan ini
Berbahagialah bagi orang yang tersucikan
Kristal-kristal ramadhan yang menggerus di hati jiwa
Semoga akan terus membekas bagai ukiran batu pualam
Memancarkan cahaya kedamaian bagi hati yang temaram
Menyemburat laksana purnama kebenaran
Kefitrian yang menjadi cita-cita
Segera tergapai apabila noda dan dosa dalam diri ini termaafkan
Cela yang sengaja  dan sering terlupakan
Semoga tidak menjadi duri penghalang harapan
Hingga tak sadar
Goresan pena telah mewakili untaian hati
Sampaikan kata maaf dengan terbata-bata
Benar, hanya kata maaf yang pantas terucap
Di sela gema takbir kemenangan
Bukan kartu dan berapa harganya
Karena itu hanya fatamorgana
Inilah hadirnya jiwa dalam gerak pena
Bersenandung penuh makna
Menandingi guruh samudra


 
SAHABAT

Sahabat
Jangan salahkan dirimu akan kesalahan tempo dulu
Yakinkah hatimu akan ketulusan hatiku

Semangatlah dalam perjuanganmu
Tuk meraih masa depan yang lebih maju
Kubur semua rasa pesimismu
Ayunkan langkah kakimu

Katakanlah “ aku pasti mampu “
Ambil semua kesempatan yang ada di depan matamu
Majulah………………majulah ……….sahabatku
Tuk menuju kehidupan yang baru.


DUA SAMUDRA

Jika malam terus bertambah malam dan siang bertambah juga siang
Dapatkah dua insani tenggelam menyongsong hari yang semakin gersang……
Pelangi cinta semakin pudar kebahagiaan terasa telah hilang
Karang cinta perlahan akan hancur tertiup angin terbang bersama elang…….
Tak ada lagi senyuman di pagi hari
Tangis membasahi mata
Darah membasahi luka
Betapa pedih nya hati ini ketika ku tahu
Cinta mu bertambah di antara dua samudra……………………….

Tidak ada komentar:

Posting Komentar