Senin, 07 Mei 2012

naskah pidato

Assalamualaikum wr.wb
.
Bapak-bapak Guru beserta Ibu-ibu guru yang saya hormati , dan rekan-rekan siswa yang saya cintai.
Alhamdulillah…, dengan rahmat dan karunia Alloh swt. Pada hari ini kita dapat berkumpul bersama-sama di tempat ini saya akan mencoba berbicara dihadapan teman-teman dengan membawakan tema Memperingati Hari Pendidikan Nasional.

Berbicara tentang pendidikan, berarti kita bicara tentang sesuatu yang sangat besar dan mendasar.  Saya katakan bahwa pendidikan merupakan sesuatu yang besar dan mendasar, sebab hal itu menyangkut masalah kualitas bangsa. Sebab pendidikan berarti mempersiapkan kader-kader bangsa siap pakai yang sanggup meneruskan cita-cita bangsa Indonesia, yang berdasarkan Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945.

Dalam alinea keempat Pembukaan Undang-undang Dasar 1945 dijel;askan, bahwa Pemerintah Negara Indonesia berkewajiban mencerdaskan kehidupan bangsa. Demikian pula dalam Pasal 31 UUD 1945 ayat 1 berbunyi “ Tiap-tiap warga negara berhak mendapatkan pengajaran “ Pasal 31 ayat 2, Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu system pengajaran nasional yang diatuir dengan undang-undang “. Disinilah letak pentingnya pendidikan dan pengajaran bagi suatu bangsa.

Hadirin dan Dewan Juri yang saya hormati.
Berbicara tenteng pendidikan, tidak akan lepas  dari tokoh pendidikan Nasional, ialah Dr. Ki Hajar Dewantoro, dan konsep dasar bagi pendidikan menurut beliau ialah :
-        ING NGARSO SUNG TULODO.
-        ING MADYA MANGUN KARSO.
-        TUT WURI HANDAYANI.

ING NGARSO SUNG TULODO, artinya,
Seorang pemimpin lewat sikap dan perbuatannya, harus mampu menjadikan dirinya pola anutan dan ikutan bagi orang-orang yang dipimpinnya. Kalau menurut bahasa Al-Quran, yang terdapat dalam surat Al Ahzab ayat 21 dan surat Al Mumtahanah ayat 4, adalah USWATUN HASANAH = Ikutan yang baik.
ING MADYA MANGUN KARSO, artinya.
Seorang pemimpin harus mampu membangkitkan semangat berswakarsa dan berkreasi pada orang-orang yang dibimbingnya. Seorang pemimpin harus dapat membangkitkan orang-orang yang dipimpinnya, semangat MAU dan MAMPU untuk berkarya. Kalau ini kita cari dalam Al Quran, Insaya Allah artinya tidak jauh dengan Firman-Nya:

( WA QULI’ MALUU FA SAYARALLAAHU AMALAKUM WA RASUULUH )

Artinya :
“ Katakanlah : “ Beramallah kamu sekalian, maka Allah dan Rasul-Nya akan melihatnya “. ( At Taubah 105 ).

TUT WURI HANDAYANI, artinya :
Seorang pemimpin harus mampu mendorong orang-orang yang dasuhnya agar berani berjalan di depan dan sanggup bertanggung jawab. Hal ini dalam Islam dijabarkan dalam Shalat berjamaah, ialah Imamnya. Seorang imam ( Komamdan Shalat) bagaimanapun harus bertanggung jawab terhadap makmumnya. Kalau jamahnya bagus, pahala bagi imam tentu banyak, sebaliknya kalau jamahnya jelek, karena sebeblum shalat imam tidak mengatur makmumnya diapun harus bertanggung jawab.

Hal inmi sejalan dengan sabda Rosululloh saw :

( KULLUKUM RAA’IN WA KULLUKUM MAS-UULUN AN RA’IYYATIHI )

Artinya :
Kamu sekalian adalah pemimp[in dan kamu bertanggung jawab atas oran-orang yang kamu pimpin “. ( H.R. Muslim).

Itulah profil pemimpin yang baik menurut almarhum Dr. Ki Hajar Dewantoro, sebagai tokoh pendidikan Nasional.

Hadirin dan Dewan juri yang saya hormati,
Kita akui bersama, bahwa bagaimanapun baiknya seorang guru kalau tidak ada partisipasi dari murid dan wali murid, pasti pelaksanaan pendidikan tidak dapat berjalan dan berhasil seperti yang kita harapkan.

Oleh karena itu, kepada bapak-bapak dan ibu-ibu kami harapkan untuk ikut mendorong, mengawasi, dan membimbing putra-putrinya untuk ikut rajin belajar. Karena bagaimanapun di rumah waktunya lebih banyak dari pada di sekolah. Maaf Lho bu bukan menggurui.

Kemudian kepada rekan-rekan pelajar saya ingatkan, bahwa masa depanmu sangat ditentukan oleh bagaimana kita belajar sekarang. Yah belajar ilmu, belajar berkarya, belajar bermasyarakat, belajar berwiraswasta, dan masih banyak yang harus kita pelajari yang kiranya bermanfaat bagi kita dan bagi masyarakat, lakukan sedini mungkin. Kalau kita sudah menjadi orang pandai masalah apa saja tidak akan kemana larrinya, dia akan mencari kita , tetapi sebaliknya bila kita bodoh semua masalah yang kita cari justru lari, sulit untuk ditemukan.

Akhirnya, semoga Alloh swt. Memberikan taufik dan hidayah-Nya kepada kita sekalian, sehingga kita mampu mengembangkan semangat pendidikan sesuai dengan agama dan bangsa.

Demikian uraian saya segala kelebihan itu milik Alloh, dan segala kekurangan milik saya, oleh karena itu saya mohon maaf.

Wallahul muwaffiq ilaa aqwamit thariq.
Wassalamualaikum wr.wb.












Tidak ada komentar:

Posting Komentar